Material bangunan adalah fondasi utama dalam pembangunan, tetapi kadang-kadang kita lupa bahwa setiap bahasa memiliki cara unik untuk menyebut material-material ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi nama-nama material bangunan dalam berbagai bahasa lokal di beberapa belahan dunia dan bagaimana hal ini mencerminkan kekayaan budaya serta lingkungan setempat.
Baca Juga: Tahap Pembuatan Tangga Cor Beton Awet dan Sesuai Standar
Ladrillo (Batu-Bata)
Berasal dari bahasa Spanyol ‘ladrillo’ melekat kuat dalam perbendaharaan kata bangunan dan mencerminkan sejarah panjang penggunaan batu bata dalam desain dan konstruksi di berbagai daerah berbahasa Spanyol.
Spanyol memiliki warisan arsitektur yang kaya, dan penggunaan “ladrillo” telah menjadi ciri khas dalam banyak bangunan bersejarah di negara ini. Bangunan-bangunan ikonik seperti Katedral Sevilla dan Istana Alhambra di Granada memanfaatkan keindahan dan kekuatan batu bata dalam desain mereka.
Kontribusi “ladrillo” dalam arsitektur Spanyol tidak hanya terbatas pada bangunan bersejarah. Bahkan dalam arsitektur kontemporer, penggunaan batu bata tetap relevan. Banyak arsitek modern di Spanyol terus menerus menciptakan desain yang menggabungkan tradisi dan inovasi dengan material yang telah terbukti kuat dan tahan lama ini.
Bois (Kayu)
Dalam bahasa Prancis, ‘bois’ memiliki makna yang mendalam dalam arsitektur. Kayu telah menjadi salah satu bahan bangunan yang paling penting dalam budaya Prancis selama berabad-abad.
Baca Juga: Desain Fasad Ruko Megah untuk Lembaga Pendidikan di Jakarta
Banyak bangunan tradisional di seluruh Prancis menggunakan kayu sebagai material utama. Penggunaan kayu ini menciptakan estetika yang khas, menghadirkan kehangatan dan keindahan alam dalam arsitektur.
Bukan hanya sebagai bahan, kayu juga mencerminkan keterhubungan erat antara budaya dan alam di Prancis. Dalam banyak kasus, penggunaan kayu ini bukan hanya untuk tujuan struktural, tetapi juga untuk merayakan kekayaan hutan dan hubungan yang dalam antara manusia dan alam.
Jiwe (Batu)
Ini adalah kata yang tak terpisahkan dari sejarah arsitektur di wilayah Swahili. Di sepanjang pesisir Afrika Timur, batu telah menjadi bahan bangunan penting selama berabad-abad. Bukan hanya sebagai fondasi struktural, tetapi juga sebagai simbol ketahanan dan keberlanjutan dalam pembangunan.
Penggunaan “jiwe” dalam bahasa Swahili mencerminkan ketersediaan sumber daya alam setempat dan kebijaksanaan dalam memanfaatkannya untuk menghadirkan keindahan dalam bentuk bangunan-bangunan yang kokoh. Dengan setiap batu yang ditempatkan, bahasa Swahili merayakan kekuatan dan ketahanan yang diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan jalinan kuat antara budaya dan lingkungan di wilayah ini.
Nama-nama material bangunan dalam bahasa lokal mencerminkan bagaimana budaya dan lingkungan memainkan peran dalam pemilihan material konstruksi. Pilihan ini sering kali didasarkan pada ketersediaan sumber daya alam setempat dan tradisi arsitektur yang telah ada selama berabad-abad. Ini adalah bukti bagaimana budaya dan lingkungan setempat memengaruhi cara kita membangun rumah dan infrastruktur.
Baca Juga: Marina Bay Sands: Keajaiban Arsitektur Karya Moshe Safdie
Selain itu, pengetahuan tentang nama-nama material bangunan dalam bahasa lokal juga memperkaya pemahaman kita tentang kekayaan budaya dunia. Ini mengingatkan kita bahwa arsitektur adalah bahasa universal yang berbicara tentang sejarah, nilai-nilai, dan identitas suatu masyarakat.
Sumber: